RESIMEN ARMED 2

Jl. Raya Sadang Purwakarta Barat
Telp : 0264-219392

Kamis, 02 Juli 2009

Buletin Staf 1 ( April 2009 )

BINTAL, INTERAKSI DAN KOMUNIKASI
JAJARAN MENARMED 2


Nomor : 8 / IV / 2009



MEMBANGUN MORAL PRAJURIT

 Membangun kesadaran moral bagi segenap prajurit menjadi sangat utama karena berbagai peristiwa yang muncul selama ini sesungguhnya karena tidak mengedepankan prinsip-prinsip moral secara hakiki.

 Dalam setiap individu baik sebagai prajurit maupun keluarganya tentu meyakini bahwa hidup ini adalah pemberian sang pecipta. Bahwa ketidakpedulian untuk mempertahankan hidup sebenarnya adalah merupakan bentuk perlawanan terhadap kehendak sang pencipta. Oleh sebab itu, menaruh rasa hormat dalam melakukan kegiatan untuk mempertahankan tata nilai terhadap lingkungan dimanapun kita berada adalah merupakan suatu kewajiban yang harus dilaksanakan.

 Adalah tak mungkin untuk mengalamatkan persoalan oknum, institusi, dan satuan tanpa membicarakan soal tanggung jawab moral dari kita semuanya sebagai seorang prajurit yang dituntut untuk mengabdikan diri dalam kehidupan Militer tanpa menjunjung tinggi nilai moral. Sebagai format moralitas yang sangat didambakan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara adalah : 

a. Moralitas seharusnya menjadi tindakan bukan ilustrasi.
b. Moralitas merupakan pelaksanaan nurani bukan sekedar perintah yang dipaksakan.
c. Moralitas merupakan pengamalan bukan slogan semata.
d. Moralitas merupakan kenyataan bukan sekedar khayalan.
e. Moralitas merupakan wujud kata hati bukan suatu simbol sehingga terlihat bermoral.
f. Moralitas merupakan aplikatif individual yang dibangun secara koletif.

 Moralitas harus kembali kepada norma kemanusiaan, pertimbangan hati nurani, semangat kejujuran, pertimbangan etika, rasa keadilan yang sangat menjunjung tinggi nilai dasar dan menghilangkan diskriminasi dalam hidup beragama, berbudaya dan bermasyarakat. Untuk itu, moralitas sesungguhnya sangat memperhatikan prinsip yang semestinya harus dijunjung tinggi oleh segenap individu khususnya oleh setiap prajurit seperti prinsip tidak merugikan, tidak membiarkan kejahatan dan tidak membiarkan adanya berbagai bentuk pelanggaran yang pada intinya adalah bahwa semua tindakan sebagai prajurit menjadi bagian dari prinsip kebenaran secara utuh. 

Kenyataan yang ada bahwa prinsip kebenaran sudah mulai pudar, bahkan ada kecenderungan terjadinya lintas batas yang saling berlawanan arah, sehingga sulit untuk menilai mana yang benar dan mana yang salah. Walaupun pada kenyataanya benar atau salah adalah situasional, namun kebenaran sesungguhnya akan terjadi apabila penerapan prinsip yang bersifat universal harmonis dengan situasi. Hal itu berlangsung tanpa mengabaikan hak-hak individu, serta terhindar dari berbagai bentuk kezaliman.  

 Esensi moral cenderung memudar, sehingga tidak dapat lagi memilih mana yang menjadi hak dan mana kewajiban. Sekali lagi bahwa prinsip moral untuk menyeimbangkan dan mengharmoniskan hak dan kewajiban tersebut. Hal ini bisa terwujud apabila kita berpegang teguh pada iman dan takwa. Bila iman dan takwa terabaikan, akan menyebabkan seseorang kehilangan moralitas bila kehilangan moralitas maka orang akan kehilangan etikanya bila kehilangan etika maka dia akan kehilangan sopan santun dan pada akhirnya orang akan kehilangan kepedulian sosial. Gambaran ini merupakan pohon kehidupan yang harus dipelihara dan dipupuk dengan baik oleh setiap individu yang diawali dengan memperkokoh akar keimanan sampai kepada munculnya buah kepedulian sosial yang harus disajikan oleh masyarakat bangsa dan negara ini. 

Demikian Media Bintal, Interaksi dan Komunikasi ini disampaikan untuk dipahami, dipedomani dan dilaksanakan oleh segenap prajurit Menarmed 2.

April 2009

Kolonel Arm M. Nakir ( Danmenarmed 2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.